Senin, 16 September 2013

Web Proxy (Trasnparent Proxy, Jenis-jenis port)



Penjelasan Web Proxy Mikrotik - Proxy adalah suatu aplikasi yang menjadi perantara antara client dengan server, sehingga client tidak akan berhubungan langsung dengan server-server yang ada di Internet. Mikrotik memiliki fitur Web proxy yang bisa digunakan sebagai proxy server yang nantinya akan menjadi perantara antara browser user dengan web server di Internet.


Transparent Proxy adalah konsep proxy transparan yaitu konfigurasi proxy dimana client yang terhubung ke proxy tidak harus menyeting atau memasukkan konfigurasi proxy ke browser satu per satu. Sehingga penggunaan proxy akan lebih simpel dan mudah.







Macam - macam Port Jaringan

Macam - macam Port Jaringan




• Port 80, Web Server
Port ini biasanya digunakan untuk web server, jadi ketika user mengetikan alamat IP atau hostname di web broeser maka web browser akan melihat IP tsb pada port 80,

• Port 81, Web Server Alternatif
ketika port 80 diblok maka port 81 akan digunakan sebagai port altenatif hosting website

• Port 21, FTP Server
Ketika seseorang mengakses FTP server, maka ftp client secara default akan melakukan koneksi melalui port 21 dengan ftp server

• Port 22, SSH Secure Shell
Port ini digunakan untuk port SSH

• Port 23, Telnet
Jika anda menjalankan server telnet maka port ini digunakan client telnet untuk hubungan dengan server telnet


• Port 25, SMTP(Simple Mail Transport Protokol)
Ketika seseorang mengirim email ke server SMTP anda, maka port yg digunakan adalah port 25

• Port 2525 SMTP Alternate Server
Port 2525 adalah port alternatifi aktif dari TZO untuk menservice forwarding email. Port ini bukan standard port, namun dapat diguunakan apabila port smtp terkena blok.

• Port 110, POP Server
Jika anda menggunakan Mail server, user jika log ke dalam mesin tersebut via POP3 (Post Office Protokol) atau IMAP4 (Internet Message Access Protocol) untuk menerima emailnya, POP3 merupakan protokol untuk mengakses mail box

• Port 119, News (NNTP) Server

• Port 3389, Remote Desktop
Port ini adalah untuk remote desktop di WinXP

• Port 389, LDAP Server
LDAP or Lightweight Directory Access Protocol is becoming popular for Directory access, or Name, Telephone, Address directories. For Example LDAP://LDAP.Bigfoot.Com is a LDAP directory server.

• Port 143, IMAP4 Server
IMAP4 or Internet Message Access Protocol is becoming more popular and is used to retrieve Internet Mail from a remote server. It is more disk intensive, since all messages are stored on the server, but it allows for easy online, offline and disconnected use.

• Port 443, Secure Sockets Layer (SSL) Server
When you run a secure server, SSL Clients wanting to connect to your Secure server will connect on port

• 443. This port needs to be open to run your own Secure Transaction server.
Port 445, SMB over IP, File Sharing
Kelemahan windows yg membuka port ini. biasanya port ini digunakan sebagai port file sharing termasuk printer sharing, port inin mudah dimasukin virus atau worm dan sebangsanya

• Ports 1503 and 1720 Microsoft NetMeeting and VOIP
MS NetMeeting and other VOIP allows you to host an Internet call or VideoConference with other 16. NetMeeting or VOIP users.

• Port 5631, PCAnywhere
When a PCAnywhere server is set up to receive remote requests, it listens on TCP port 5631. This allow you to run a PCAnywhere host and use the Internet to connect back and remotely control your PC.

• Port 5900, Virtual Network Computing (VNC)
When you run an VNC server to remotely control your PC, it uses port 5900. VNC is useful if you wish to remotely control your server.

• Port 111, Portmap
• Port 3306, Mysql
• Port 981/TCP

sumber: http://cecepeka25.blogspot.com/2011/01/macam-macam-port-jaringan.html dan 
http://mikrotikindo.blogspot.com/2013/04/penjelasan-web-proxy-mikrotik.html

Firewall

Apa itu Firewall?

Firewall adalah perangkat yang berfungsi untuk memeriksa dan menentukan paket data yang dapat keluar atau masuk dari sebuah jaringan. Dengan kemampuan tersebut maka firewall berperan dalam melindungi jaringan dari serangan yang berasal dari jaringan luar (outside network). Firewall mengimplementasikan packet filtering dan dengan demikian menyediakan fungsi keamanan yang digunakan untuk mengelola aliran data ke, dari dan melalui router. Sebagai contoh, firewall difungsikan untuk melindungi jaringan lokal (LAN) dari kemungkinan serangan yang datang dari Internet. Selain untuk melindungi jaringan, firewall juga difungsikan untuk melindungi komputer user atau host (host firewall).

Firewall digunakan sebagai sarana untuk mencegah atau meminimalkan risiko keamanan yang melekat dalam menghubungkan ke jaringan lain. Firewall jika dikonfigurasi dengan benar akan memainkan peran penting dalam penyebaran jaringan yang efisien dan infrastrure yang aman . MikroTik RouterOS memiliki implementasi firewall yang sangat kuat dengan fitur termasuk:

  • stateful packet inspection
  • Layer-7 protocol detection
  • peer-to-peer protocols filtering
  • traffic classification by:
  • source MAC address
  • IP addresses (network or list) and address types (broadcast, local, multicast, unicast)
  • port or port range
  • IP protocols
  • protocol options (ICMP type and code fields, TCP flags, IP options and MSS)
  • interface the packet arrived from or left through
  • internal flow and connection marks
  • DSCP byte
  • packet content
  • rate at which packets arrive and sequence numbers
  • packet size
  • packet arrival time
  • dll
Anda dapat mengakses Firewall Mikrotik via Winbox melalui menu IP --> Firewall


Chain pada Firewall Mikrotik

Firewall beroperasi dengan menggunakan aturan firewall. Setiap aturan terdiri dari dua bagian - matcher yang sesuai arus lalu lintas terhadap kondisi yang diberikan dan tindakan yang mendefinisikan apa yang harus dilakukan dengan paket yang cocok. Aturan firewall filtering dikelompokkan bersama dalam chain. Hal ini memungkinkan paket yang akan dicocokkan terhadap satu kriteria umum dalam satu chain, dan kemudian melewati untuk pengolahan terhadap beberapa kriteria umum lainnya untuk chain yang lain.

Misalnya paket harus cocok dengan alamat IP:port. Tentu saja, itu bisa dicapai dengan menambahkan beberapa rules dengan alamat IP:port yang sesuai menggunakan chain forward, tetapi cara yang lebih baik bisa menambahkan satu rule yang cocok dengan lalu lintas dari alamat IP tertentu, misalnya: filter firewall / ip add src-address = 1.1.1.2/32 jump-target = "mychain".



Ada tiga chain yang telah ditetapkan pada RouterOS Mikrotik :

  1. Input - digunakan untuk memproses paket memasuki router melalui salah satu interface dengan alamat IP tujuan yang merupakan salah satu alamat router. Chain input berguna untuk membatasi akses konfigurasi terhadap Router Mikrotik.
  2. Forward - digunakan untuk proses paket data yang melewati router.
  3. Output - digunakan untuk proses paket data yang berasal dari router dan meninggalkan melalui salah satu interface.
Ketika memproses chain, rule yang diambil dari chain dalam daftar urutan akan dieksekusi dari atas ke bawah. Jika paket cocok dengan kriteria aturan tersebut, maka tindakan tertentu dilakukan di atasnya, dan tidak ada lagi aturan yang diproses dalam chain. Jika paket tidak cocok dengan salah satu rule dalam chain, maka paket itu akan diterima.



Connection State (Status paket data yang melalui router)

  • Invalid : paket tidak dimiliki oleh koneksi apapun, tidak berguna.
  • New : paket yang merupakan pembuka sebuah koneksi/paket pertama dari sebuah koneksi.
  • Established : merupakan paket kelanjutan dari paket dengan status new.
  • Related : paket pembuka sebuah koneksi baru, tetapi masih berhubungan denga koneksi sebelumnya.




Action Filter Firewall RouterOS Mikrotik

Pada konfigurasi firewall mikrotik ada beberapa pilihan Action, diantaranya :
  • Accept : paket diterima dan tidak melanjutkan membaca baris berikutnya
  • Drop : menolak paket secara diam-diam (tidak mengirimkan pesan penolakan ICMP) 
  • Reject : menolak paket dan mengirimkan pesan penolakan ICMP
  • Jump : melompat ke chain lain yang ditentukan oleh nilai parameter jump-target
  • Tarpit : menolak, tetapi tetap menjaga TCP connection yang masuk (membalas dengan SYN/ACK untuk paket TCP SYN yang masuk)
  • Passthrough : mengabaikan rule ini dan menuju ke rule selanjutnya
  • log : menambahkan informasi paket data ke log



Contoh Pengunaan Firewall pada Router Mikrotik

Katakanlah jaringan pribadi kita adalah 192.168.0.0/24 dan publik (WAN) interface ether1. Kita akan mengatur firewall untuk memungkinkan koneksi ke router itu sendiri hanya dari jaringan lokal kita dan drop sisanya. Juga kita akan memungkinkan protokol ICMP pada interface apapun sehingga siapa pun dapat ping router kita dari internet. Berikut command nya :

/ip firewall filter
add chain=input connection-state=invalid action=drop \
 comment="Drop Invalid connections"  
add chain=input connection-state=established action=accept \
 comment="Allow Established connections"  
add chain=input protocol=icmp action=accept \
 comment="Allow ICMP" 
add chain=input src-address=192.168.0.0/24 action=accept \
 in-interface=!ether1 
add chain=input action=drop comment="Drop semuanya"  



DHCP Server


Pengertian dan Fungsi DHCP
DHCP (Dynamic Configuration Protocol) adalah layanan yang secara otomatis memberikan nomor IP kepada komputer yang memintanya. Komputer yang memberikan nomor IP disebut sebagai DHCP server, sedangkan komputer yang meminta nomor IP disebut sebagai DHCP Client. Dengan demikian administrator tidak perlu lagi harus memberikan nomor IP secara manual pada saat konfigurasi TCP/IP, tapi cukup dengan memberikan referensi kepada DHCP Server.
Pada saat kedua DHCP client dihidupkan , maka komputer tersebut melakukan request ke DHCP-Server untuk mendapatkan nomor IP. DHCP menjawab dengan memberikan nomor IP yang ada di database DHCP. DHCP Server setelah memberikan nomor IP, maka server meminjamkan (lease) nomor IP yang ada ke DHCP-Client dan mencoret nomor IP tersebut dari daftar pool. Nomor IP diberikan bersama dengan subnet mask dan default gateway. Jika tidak ada lagi nomor IP yang dapat diberikan, maka client tidak dapat menginisialisasi TCP/IP, dengan sendirinya tidak dapat tersambung pada jaringan tersebut.
Setelah periode waktu tertentu, maka pemakaian DHCP Client tersebut dinyatakan selesai dan client tidak memperbaharui permintaan kembali, maka nomor IP tersebut dikembalikan kepada DHCP Server, dan server dapat memberikan nomor IP tersebut kepada Client yang membutuhkan. Lama periode ini dapat ditentukan dalam menit, jam, bulan atau selamanya. Jangka waktu disebut leased period.

* DHCP server merupakan sebuah mesin yang menjalankan layanan yang dapat “menyewakan” alamat IP dan informasi TCP/IP lainnya kepada semua klien yang memintanya. Beberapa sistem operasi jaringan seperti Windows NT Server, Windows 2000 Server, Windows Server 2003, atau GNU/Linux memiliki layanan seperti ini.
* DHCP client merupakan mesin klien yang menjalankan perangkat lunak klien DHCP yang memungkinkan mereka untuk dapat berkomunikasi dengan DHCP Server. Sebagian besar sistem operasi klien jaringan (Windows NT Workstation, Windows 2000 Professional, Windows XP, Windows Vista, atau GNU/Linux) memiliki perangkat lunak seperti ini.
server adalh sebuah komputer yang sebagai induk dari semua komputer itu yang berkumpulan atau yang masuk dalm jaringan…bila server itu mati kita tidak bisa share dengan orang banyak……..karena server sebgai induk dari semuanya.
*Fungsi DHCP ini adalah dapat memberikan nomor IP secara otomatis kepada komputer yang melakukan request.


Sumber: http://asn28.wordpress.com/2011/09/28/pengertian-dan-fungsi-dhcp/

DNS ( Domain Name Server )

Pengertian DNS (Domain Name System):

Domain Name System (DNS) adalah distribute database system yang digunakan untuk pencarian nama komputer (name resolution) di jaringan yang mengunakan TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol). DNS biasa digunakan pada aplikasi yang terhubung ke Internet seperti web browser atau e-mail, dimana DNS membantu memetakan host name sebuah komputer ke IP address. Selain digunakan di Internet, DNS juga dapat di implementasikan ke private network atau intranet dimana DNS memiliki keunggulan seperti:

1. Mudah, DNS sangat mudah karena user tidak lagi direpotkan untuk mengingat IP address sebuah komputer cukup host name (nama Komputer).

2. Konsisten, IP address sebuah komputer bisa berubah tapi host name tidak berubah.

3. Simple, user hanya menggunakan satu nama domain untuk mencari baik di Internet maupun di Intranet.


Sejarah DNS
Sebelum dipergunakannya DNS, jaringan komputer menggunakan HOSTS files yang berisi informasi dari nama komputer dan IP address-nya. Di Internet, file ini dikelola secara terpusat dan di setiap loaksi harus di copy versi terbaru dari HOSTS files, dari sini bisa dibayangkan betapa repotnya jika ada penambahan 1 komputer di jaringan, maka kita harus copy versi terbaru file ini ke setiap lokasi. Dengan makin meluasnya jaringan internet, hal ini makin merepotkan, akhirnya dibuatkan sebuah solusi dimana DNS di desain menggantikan fungsi HOSTS files, dengan kelebihan unlimited database size, dan performace yang baik. DNS adalah sebuah aplikasi services di Internet yang menerjemahkan sebuah domain name ke IP address. Sebagai contoh, www untuk penggunaan di Internet, lalu diketikan nama domain, misalnya: yahoo.com maka akan di petakan ke sebuah IP mis 202.68.0.134. Jadi DNS dapat di analogikan pada pemakaian buku telepon, dimana orang yang kita kenal berdasarkan nama untuk menghubunginya kita harus memutar nomor telepon di pesawat telepon. Sama persis, host komputer mengirimkan queries berupa nama komputer dan domain name server ke DNS, lalu oleh DNS dipetakan ke IP address.



Struktur DNS

Root-Level Domains
Domain ditentukan berdasarkan tingkatan kemampuan yang ada di struktur hirarki yang disebut dengan level. Level paling atas di hirarki disebut dengan root domain. Root domain di ekspresikan berdasarkan periode dimana lambang untuk root domain adalah (“.”).


Top-Level Domains
Pada bagian dibawah ini adalah contoh dari top-level domains:

com : Organisasi Komersial
edu : Institusi pendidikan atau universitas
org : Organisasi non-profit
net : Networks (backbone Internet)
gov : Organisasi pemerintah non militer
mil  : Organisasi pemerintah militer
num : No telpon
arpa : Reverse DNS
xx : dua-huruf untuk kode negara (id:Indonesia,sg:singapura,au:australia,dll)

\

Host Names
Domain name yang digunakan dengan host name akan menciptakan fully qualified domain name
(FQDN) untuk setiap komputer. Sebagai contoh, jika terdapat fileserver1.detik.com, dimana fileserver1 adalah host name dan detik.com adalah domain name.



Bagaimana DNS Bekerja?
Fungsi dari DNS adalah menerjemahkan nama komputer ke IP address (memetakan). Client DNS disebut dengan resolvers dan DNS server disebut dengan name servers. Resolvers atau client mengirimkan permintaan ke name server berupa queries. Name server akan memproses dengan cara mencek ke local database DNS, menghubungi name server lainnya atau akan mengirimkan message failure jika ternyata permintaan dari client tidak ditemukan. Proses tersebut disebut dengan Forward Lookup Query, yaitu permintaan dari client dengan cara memetakan nama komputer (host) ke IP address.
1. Resolvers mengirimkan queries ke name server

2. Name server mencek ke local database, atau menghubungi name server lainnya, jika ditemukan akan diberitahukan ke resolvers jika tidak akan mengirimkan failure message

3.Resolvers menghubungi host yang dituju dengan menggunakan IP address yang diberikan name server



Kesimpulan
DNS adalah hasil pengembangan dari metode pencarian host name terhadap IP address di Internet. Pada DNS client (resolver) mengirimkan queries ke Name Server (DNS). Name Server akan menerima permintaan dan memetakan nama komputer ke IP address Domain Name Space adalah pengelompokan secara hirarki yang terbagi atas root-level domains, top-level domains, second-level domains, dan host names.





Gateway

Gerbang jaringan (bahasa Inggris: gateway) adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk menghubungkan satu jaringan komputer dengan satu atau lebih jaringan komputer yang menggunakan kaidah komunikasi yang berbeda sehingga informasi dari satu jaringan komputer dapat dialirhantarkan ke jaringan komputer yang lain dengan kaidah jaringan berbeda. Pengartian tersebut adalah arti utama istilah gerbang jaringan.
Seiring dengan merebaknya Internet, pengartian gerbang jaringan sering kali bergeser. Tidak jarang pula pemula menyamakan "gerbang jaringan" dengan "penghala" (router) yang sebetulnya tidak benar.

Kadangkala, kata "gerbang jaringan" digunakan untuk memerikan perangkat yang menghubungkan jaringan komputer besar dengan jaringan komputer besar lainnya. Hal ini muncul karena kerap kali perbedaan kaidah komunikasi dalam jaringan komputer hanya terjadi di tingkat jaringan komputer yang besar.


Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Gateway

Router

Jenis – Jenis Router:

1. Router aplikasi – router jenis ini adalah sebuah aplikasi yang bisa anda instal pada sistem operasi komputer, sehingga sistem operasi computer tersebut dapat bekerja seperti router, misalnya aplikasi WinGate, , WinProxy  Winroute, SpyGate dll.

2. Router Hardware adalah sebuah hardware yang memiliki kemampuan seperti router, maka dengan hardware tersebut anda dapat membagi IP Address, Router hardware dapat digunakan untuk membagi jaringan internet pada suatu wilayah, misalnya dari router ini adalah access point, wilayah yang mendapat Ip Address dan koneksi internet disebut Hot Spot Area.

3. Router PC adalah sebuah komputer yang dimodifikasi sedemikian rupa sehingga dapat digunakan sebagai router. Untuk membuat sebuah router PC tidak harus menggunakan komputer dengan spesifikasi yang tinggi. Komputer dengan prosesor pentium dua, hard drive 10 GB dan ram 64 serta telah tersedia LAN Card  sudah bisa digunakan sebagai router PC. Komputer yang dijadikan router ini harus diinstal dengan sistem operasi khusus untuk router. Sistem operasi yang populer untuk router PC saat ini adalah Mikrotik.


Pengertian router dan jensi-jenis router sudah kita ketahui. Tentu pengetahuan kiat semakin bertambah dan semakin jelas pengetahuan kita tentang router. Lalu untuk apa fungsi router? Dengan membaca pegertian dan jenis-jenis router saja sebenarnya kita sudah bisa menyimpulkan sendiri tentang fungsi router. Tapi tidak ada salahnya kalau kita membuat sedikit rangkuman tentang fungsi router di bawah ini:


Fungsi- Fungsi Router:

1. Fungsi Router – fungsi utama router yaitu menghubungkan beberapa  jaringan untuk menyampaikan data dari suatu jaringan ke jaringan yang lain. Namun router berbeda dengan Switch, karena Switch hanya digunakan untuk menghubungkan beberapa komputer dan membentuk LAN (local area network). Sedangkan router digunakan untuk menghubungkan antar satu LAN dengan LAN yang lainnya.

2. Fungsi Router – Router juga berfungsi untuk menstran misikan informasi dari satu jaringan ke jaringan lain yang sistem kerjanya seperti BRIDGE

3. Fungsi Router – Router juga berfungsi untuk menhubungkan jaringa lokal kesebuah koneksi DSL biasa juga disebut DSL router. Router ini umumnya memilki fungsi firewal untuk melakukan penapisan paket berdasarkan sumber serta alamat tujuan paket tersebut, namun tidak semua router memiliki fungsi yang sama. Router yang memiliki fitur penapisan paket dapat juga disebut sebagai packet – filtering router. Fungsi umum router ini memblokir lalulintas data yang dipancarkan secara broad cast sehingga dapat mencegah adanya broad cast storm yang bisa menyebabkan kinerja jaringan melambat.

Sumber: http://fadhilgalery.blogspot.com/2012/12/mengenal-pengertian-router-jenis-jenis.html





Jumat, 06 September 2013

Konfigurasi DHCP Server di Mikrotik RB751U


DHCP server: protokol jaringan yang membagi  IP address kepada komputer yang memintanya
DHCP client: yang menerima IP tersebut




Topologi yang digunakan

alat dan perangkat yang dibutuhkan:
1.    Mikrotik RB751U
2.    Modem ADSL (Terkoneksi sebagai router dan dial-up)
3.    Kabel UTP
4.    Notebook / PC (Untuk remote dan uji koneksi)


Sebelum mengkonfigurasi mikrotik, agar semuanya berjalan lancar silahakan untuk mereset/restart routerboardnya dengan cara ketik di terminal dengan "system reset-configuration" dan ketik lagi dengan "y". Tunggulah beberapa detik, maka akan Disconnect secara automatis . Setelah itu login kembali menggunakan winbox.

Langkah-langkah  konfigurasi DHCP Server di Mikrotik RB751U:
1. untuk ether port 1, Requestlah IP dari modem menggunakan DHCP Client,
2. Koneksikan kabel UTP dari Notebook/PC ke RB751U di port ether2.
3. buka aplikasi winbox, dan koneksikan ke MAC addres, user dan passwrod di kosongkan saja
4. Berikanlah ip addres buat kartu jaringan ether 2 dan ether wlan, IP > Addresses > klik tanda (+)
192.168.2.1/24 (Interfaces ini untuk ether 2) klik apply dan OK, lalu tambahkan lagi 192.168.3.1/24 (Interfaces ini untuk wlan1) klik apply dan ok
6.Buka menu IP > DNS.
Tambahkan IP DNS di Address dengan 202.134.0.155 dan centang "Allow Remote Request" kemudian klik ok.

7. Klik IP>DHCP Server> Klik bagian DHCP (pada tab DHCP server) > klik DHCP Setup > DHCP server interface yang di arahkan untuk client adalah ether 2 terlebih dahulu, next , dan pastikan DHCP network , sama denagn IP address yang ada di IP addresses yang di konfigurasi sebelumhya, next,
begitu juga dengan gateway, pastikan IPnya tidak keliru dengan IP yang kita buat tadi, next, pada Adresses to Give Out, itu artinya penyewaan IP DHCP, kita berikan dari 2.10 sampai 2.254, jadi IP 2.2 sampai 2.9 bisa menggunakan IP static, klik next, maka akan ketemu IP dns yang kita konfigurasi sebelumnya, lalu next saja, Setelah itu kita berikan waktu penyewaan misalnya satu jam maka kita tuliskan 01:00:00, klik next. ( atau konfigurasi sendiri sesuai dengan kebutuhan )dan kemudian klik next, dan selesai..

8.  buat lah DHCP Server untuk Wlan dengan cara klik IP>DHCP Server, Klik bagian DHCP (pada tab DHCP server) > klik DHCP Setup > DHCP interfacesnya (perangkat) pilih wlan1, next,
dan pastikan dhcp address space sama dengan IP yang kita konfigurasi sebelumnya (IP>ADDRESSES) next dan Gateway DHCP networknya sama juga dengan IP yang kita konfigurasi sebelumnya, next maka ada address give out lagi, ini adalah menyewa dari IP berapa sampai Ke berapa contoh : kita berikan dari 3.10 sampai 3.254, jadi IP 3.2 sampai 3.9 bisa menggunakan IP static, klik Next., dan ada IP DNS yang dikonfigurasi sebelumnya, lalu next dan ada lama penyewaaanya (isi sesuai dengan kebutuhan), dan klik next lagi sampai sukses, maka sudah terbuat lagi DHCP untuk wlan 1,

Pengujian:
dilihat di Status Adapter windows. Jika mendapatkan IP maka itu berhasil. / masuk pada wireless dan lakukan pengujian ke browser, (Pastikan history dan cache kosong)

Tips:
Untuk melihat client yang terkoneksi di ether2 dan wlan1 dengan layanan DHCP Server yang kita konfigurasi tadi, maka buka di Menu IP > DHCP Server dan klik Tab "Leases"

Untuk meningkatkan keamaanan pada DHCP Server kita agar orang-orang yang berniat jahat tidak mecoba merusak jaringan kita dengan cara tidak memberi izin kepada client yang mau koneksikan ke jaringan kita dengan memasukan IP secara manual, kita Buka lagi Menu IP > DHCP Server. Pilih/Klik 2x Ether yang mau kita amankan, centang  "add ARP for leases" klik apply dan ok. |

agar ARP tadi bisa berjalan dengan lancar, > interface wlan1 kita buka Interface atau Wireless. Klik 2x wlan1. Pada Menu ARP ubah menjadi "reply-only" agar IP yang kita sewakan melalui konfigurasi DHCP server tidak bisa terkoneksi dengan IP yang dimasukkan secara manual,











Konfigurasi DHCP Server di Mikrotik RB751U


DHCP server: protokol jaringan yang membagi  IP address kepada komputer yang memintanya
DHCP client: yang menerima IP tersebut




Topologi yang digunakan

alat dan perangkat yang dibutuhkan:
1.    Mikrotik RB751U
2.    Modem ADSL (Terkoneksi sebagai router dan dial-up)
3.    Kabel UTP
4.    Notebook / PC (Untuk remote dan uji koneksi)


Sebelum mengkonfigurasi mikrotik, agar semuanya berjalan lancar silahakan untuk mereset/restart routerboardnya dengan cara ketik di terminal dengan "system reset-configuration" dan ketik lagi dengan "y". Tunggulah beberapa detik, maka akan Disconnect secara automatis . Setelah itu login kembali menggunakan winbox.

Langkah-langkah  konfigurasi DHCP Server di Mikrotik RB751U:
1. untuk ether port 1, Requestlah IP dari modem menggunakan DHCP Client,
2. Koneksikan kabel UTP dari Notebook/PC ke RB751U di port ether2.
3. buka aplikasi winbox, dan koneksikan ke MAC addres, user dan passwrod di kosongkan saja
4. Berikanlah ip addres buat kartu jaringan ether 2 dan ether wlan, IP > Addresses > klik tanda (+)
192.168.2.1/24 (Interfaces ini untuk ether 2) klik apply dan OK, lalu tambahkan lagi 192.168.3.1/24 (Interfaces ini untuk wlan1) klik apply dan ok
6.Buka menu IP > DNS.
Tambahkan IP DNS di Address dengan 202.134.0.155 dan centang "Allow Remote Request" kemudian klik ok.

7. Klik IP>DHCP Server> Klik bagian DHCP (pada tab DHCP server) > klik DHCP Setup > DHCP server interface yang di arahkan untuk client adalah ether 2 terlebih dahulu, next , dan pastikan DHCP network , sama denagn IP address yang ada di IP addresses yang di konfigurasi sebelumhya, next,
begitu juga dengan gateway, pastikan IPnya tidak keliru dengan IP yang kita buat tadi, next, pada Adresses to Give Out, itu artinya penyewaan IP DHCP, kita berikan dari 2.10 sampai 2.254, jadi IP 2.2 sampai 2.9 bisa menggunakan IP static, klik next, maka akan ketemu IP dns yang kita konfigurasi sebelumnya, lalu next saja, Setelah itu kita berikan waktu penyewaan misalnya satu jam maka kita tuliskan 01:00:00, klik next. ( atau konfigurasi sendiri sesuai dengan kebutuhan )dan kemudian klik next, dan selesai..

8.  buat lah DHCP Server untuk Wlan dengan cara klik IP>DHCP Server, Klik bagian DHCP (pada tab DHCP server) > klik DHCP Setup > DHCP interfacesnya (perangkat) pilih wlan1, next,
dan pastikan dhcp address space sama dengan IP yang kita konfigurasi sebelumnya (IP>ADDRESSES) next dan Gateway DHCP networknya sama juga dengan IP yang kita konfigurasi sebelumnya, next maka ada address give out lagi, ini adalah menyewa dari IP berapa sampai Ke berapa contoh : kita berikan dari 3.10 sampai 3.254, jadi IP 3.2 sampai 3.9 bisa menggunakan IP static, klik Next., dan ada IP DNS yang dikonfigurasi sebelumnya, lalu next dan ada lama penyewaaanya (isi sesuai dengan kebutuhan), dan klik next lagi sampai sukses, maka sudah terbuat lagi DHCP untuk wlan 1,

Pengujian:
dilihat di Status Adapter windows. Jika mendapatkan IP maka itu berhasil. / masuk pada wireless dan lakukan pengujian ke browser, (Pastikan history dan cache kosong)

Tips:
Untuk melihat client yang terkoneksi di ether2 dan wlan1 dengan layanan DHCP Server yang kita konfigurasi tadi, maka buka di Menu IP > DHCP Server dan klik Tab "Leases"

Untuk meningkatkan keamaanan pada DHCP Server kita agar orang-orang yang berniat jahat tidak mecoba merusak jaringan kita dengan cara tidak memberi izin kepada client yang mau koneksikan ke jaringan kita dengan memasukan IP secara manual, kita Buka lagi Menu IP > DHCP Server. Pilih/Klik 2x Ether yang mau kita amankan, centang  "add ARP for leases" klik apply dan ok. |

agar ARP tadi bisa berjalan dengan lancar, > interface wlan1 kita buka Interface atau Wireless. Klik 2x wlan1. Pada Menu ARP ubah menjadi "reply-only" agar IP yang kita sewakan melalui konfigurasi DHCP server tidak bisa terkoneksi dengan IP yang dimasukkan secara manual,